Minggu, 23 Maret 2014

Pengalaman Pribadi Berkaitan dengan Teori Ekologi Bronfenbrenner



Pengalaman Pribadi Berkaitan dengan Teori Ekologi Bronfenbrenner 

            Sebelum saya menceritakan pengalaman saya yang berkaitan dengan teori Ekologi Bronfenbrener, saya akan membahas sedikit Teori Ekologi Bronfenbrenner.

Urie Bronfenbrenner adalah seorang psikolog Amerika berpengaruh, mendeskripsikan cakupan pengaruh – pengaruh yang saling berinteraksi yang berdampak pada perkembangan seseorang. Setiap organisme bilogis berkembang dalam konteks sistem ekologis yang mendukung atau menghambat pertumbuhan. Jika kita ingin memahami perkembangan ikan atau hutan maka kita juga harus memahami ekologi laut atau hutan. Begitu pula kita harus memahami ekologi lingkungan manusia apabila kita hendak memahami cara manusia berkemang.

            Bronfenbrenner mengidentifikasikan lima sistem kontekstual yang saling berkaitan, mulai dari yang paling dekat hingga yang paling luas yaitu : Mikrosistem, Mesosistem, Eksosistem, Makrosistem dan Kronosistem.

Mikrosistem
Setting dimana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Dalam mikrosistem ini individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman sebaya, tetangga dan orang lain. Contoh: interaksi seorang anak denga orang tuanya, interaksi antara seorang anak dengan teman dekatnya, interaksi murid dengan gurunya.

Mesosistem
Mesosistem adalah kaitan antar- mikrosistem yang mengandung orang yang sedang berkembang. Contoh: pertemuan antara guru- orang tua, hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya. 

Eksosistem
Eksosistem terdiri dari dua atau lebih mikrosistem yang saling berhubungan, hanya saja tidak seperti mesosistem, dalam eksosistem satu dari beberapa tata-situasi tidak sedang berkembang. Contoh: dewan sekolah dan dewan pengawas yang sangat berperan untuk menentukan kualitas sekolah, keputusan mereka sbisa membantu atau menghambat perkembang anak. Contoh lain seorang perawat dengan mejikan yang memerhatikan pemberian ASI akan meyediakan alat penyedot susu dan fasilitas penyimpanan ASI yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan si bayi.

Makrosistem
Makrosistem terdiri dari keseluruhan pola kultur. Mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Contoh: anak yang tumbuh dalam sebuah keluarga inti atau keluarga besar. Contoh lain di beberapa negara peran gender yang bervariasi di akaui sedangkan di beberapa negara lainnya hanya didominasi oleh peran gender pria.

Kronosistem
Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak. Dalam sistem ini ada penambahan dimensi waktu. Contoh: meningkatnya ibu yang bekerja di masyarakat industri dan menyusutnya keluarga besar dalam negara berkembang.

            Nah, Berikut adalah pengalaman saya yang berkaitan tentang teori Ekologi Bronfenbrenner.

Mikrosistem
Saya dibesarkan dalm keluarga yang lumayan besar, saya mempunyai 3 saudara laki-laki dan satu saudara perempuan. Hubungan saya dengan saudara saya sangat dekat. Hubungan saya denga orang tua juga baik, jika saya mempunyai masalah saya akan berbagi cerita sehingga orang tua, atau saudara saya juga dapat membantu permasalahan saya. Dengan teman-teman saya juga begitu. Sehingga saya percaya terhadap lingkungan tempat tinggal saya.

Mesosistem
Di dalam keluarga, saya di ajarkan untuk selalu jujur, mengaja perkataaan agar tidak membuat orang marah, dan diajarkan untuk selalu patuh terhadap perkataan orangtua. Sehingga di sekolah saya juga berprilaku yang sama, saya di kenal dengan pribadi yang jujur, dapat dipercaya, sopan dan disiplin di sekolah.

Makrosistem
Karena saya dibesarkan dikeluarga yang cukup besar saya diajarkan untuk lebih berbagi untuk saudara-saudara saya, sehingga saya menjadi pribadi yang suka memberi terhadap sesama.selain itu, setelah saya dimasukkan ke sekolah ngaji saya juga tahu cara berpakaian yang baik yang sesuai dengan agama saya, yang mau tidak mau saya harus ikuti.

Kronosistem
Ketika saya TK, SD dan SMP saya belum mengenal yang namanya internet, semua tugas-tugas masih di tulis dibuku. Dengan semakin canggihnya teknologi sekarang saya sudah bisa memanfaatkan teknologi untuk proses belajar dan mengajar. Kini saya tidak harus menulis dibuku saja, saya sudah bisa mengerjakan tugas via internet, bisa saling berkomunikasi dengan orang lain dengan jaringan sosial yang samakin canggih.

Kelompok 12:
Irawati Sesilia                  (131301012)
Nur Ainun                        (131301014)
Putri Fatimah                   (131301036)
Nur Hasanah Nasution    (131301038)
Nabila Farahdiba             131301106)

Selasa, 11 Maret 2014

Psikologi Pendidikan dan Teknologi

 Psikologi Pendidikan adalah Cabang ilmu Psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Nah kali ini saya akan bembahas sedikit mengenai Psikologi Pendidikan dan Teknologi.


Teknologi dan Pendidikan
Teknologi kini sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini, khususnya di bidang pendidikan. Bisa dilihat dari penggunaan m komputer-komputer di sekolah dan pengaksesan internet dalam menyelesaikan tugas sekolah. Pada intinya, sesuai dengan fungsi teknologi itu sendiri, teknologi sangat membantu untuk mempermudah proses pendidikan.
Revolusi Teknologi
Revolusi Teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Orang-orang menggunakan komputer, bolpoin, surat, dan telepon untuk berkomunikasi. Masyarakat informasi baru masih mengandalkan beberapa keahlian nonteknologi misalnya, seperti: keterampilan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah, berfikir mendalam, berfikir kreatif, dan positif. Akan tetapi, di dunia yang sekarang berorientasi teknologi, kompetensi orang semakin ditentang dan diperluas dengan cepat (Bitter & Pierson,2002; Collis 7 Sakamoto, 1996; Nickerson, 2000).
Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung diseluruh dunia. World Wide Web adalah sistem penganbilan informasi hypermedia ynag menghubungkan berbagai materi internet. Web memberi struktur yang dibutuhkan internet.Webside adalah lokasi individu di internet. Weside menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi.Email adalah singkatan dari electronik mail dan merupakan bagian penting lain dari internet. Pesan dapat dikirin dan diterima individu atau dari banyak individu sekaligus.
internet dapat membantu anak belajar dengan baik akan tetapi internet juga memiliki kelemahan.misalnya ketika anak tersebut sudah mengerti menggunakn internet dia malah menggunakan kesempatan itu untuk hal yang negatif seperti membuka situs pornografi.
Technology & Education
Berikut ini beberapa cara efektif untuk menggunakan internet di dalam kelas:
·        Untuk membantu menavigasi dan menginterpretasikan pengetahuan
·        Mendorong belajar bersama
·        Menggunakan e-mail
·        Untuk meningkatkan pengetahuan dan penglaman guru
Teknologi dan Diversitas Sosiokultural
terkadang teknologi sering membawa isu sosial.penggunaan teknologi disekolah terutama komputer akan memperlebar jurang perbedaan antara si miskin dan sikaya atau pria dan wanita.
sekolah yang memiliki lebih banyak murid minoritas bependapatan canderung rendah menggunakan komputer untuk latihan menulis dan berhitung.
sebaliknya sekolah yang memiliki murid yang berkulit putih dan menengah keatas mrnggunakan komputer untuk aktivitas pembelajaran yang lebih aktif dan konstruktif.
berikuti ini beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer.
-saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender,kultural dan etnis.
-gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif untuk semua murid dari semua latar belakang gender,etnis dan kultural,
-beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda yang menggunakan teknologi secara efektif didalam kehidupan dan karier mereka,
-bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer dirumah.
Standar Untuk Murid yang “Melek Teknologi”
International Society for Technology in Education telah menyusun standar teknologi di masa pra-taman kanak-kanak sampai grade dua, grade 3 sampai 5, grade 6 sampai 8, dan grade 9 sampai 12. Standar ini bervariasi mulai dari pengangkat input dan output (seperti mouse dan printer) saat murid sudah selesai grade dua hingga murid mampu menggunakan sumber daya informasi online secara efektif untuk memenuhi kebutuhan riset, komunikasi dan produktivitas pada akhir grade 12.
Masa Depan Komputer di Mana-mana
Ubiquitous Computing
Ubiquitous computing menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan, ketimbang ke personal. Dalam lingkungan ini, teknologi akan menjadi latar belakang (Weiser, 2001). Ringkasnya, ubiquitous computing akan berupa dunia pasca-PC. Perangkat teknologi umum- seperti telepon dan perangkat elektronik lainnya-akan terkoneksi dengan internet dan pengguna mungkin tidak menyadari perangkat mana di lingkungannya yang terkoneksi. Perangkat computer baru yang kecil, portabel, mobile, dan murah, diperkirakan akan mengganti computer desktop. Ubiquitous computing menekankan pada distribusi computer dalam computer.
Sebagai mahasiswa yang sedang mengenyam kegiatan pendidikan, khususnya psikologi pendidikan, ubiquitous computing ini sangat membantu karena untuk mengakses informasi sudah menjadi lebih mudah. Misalnya, hanya berbekal fasilitas notebook dan modem atau wi-fi, mahasiswa sudah dapat mengakses informasi untuk kepentingan tugas, mengirim tugas melalui email, dan mengadakan diskusi online. Contoh lainnya adalah smartphone yang juga mempermudah proses pendidikan. Hanya dengan menggunakan aplikasi browser kita sudah dapat men-download file-file yang mungkin diperlukan dalam proses atau kegiatan pendidikan kita.

Rabu, 05 Maret 2014

Psikologi Pendidikan

 Psikologi Pendidikan adalah Cabang ilmu Psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Ada tiga tokoh perintis yang melatarbelakangi  spikologi pendidikan.

William James
James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita cara mengajar anak secara efektif.

John Dewey
Jhon dewey menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis. Dewey membangun laboratorium psikologi Pendidikan pertamanya di AS, di Universitas Chicago pada tahun 1894. Dewey memandang anak sebagai pembelajar aktif (active learner). Pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dewey adalah seorang psikolog yang sangat berpengaruh , seorang pendidik yang mendukung pendidikan yang layak bagi semua anak, laki-laki maupun perempuan, dari semua lapisan sosial-ekonomi dan etnis.

E.L Thorndike
Thorndike berpendapat yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah. Thorndike bergagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.



Cara Mengajar Yang Efektif 
Karena mengajar adalah hal yang sangat kompleks dan karena murid-murid sangat bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal. Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal utama (1) pengetahuan dan keahlian profesional, dan (2) komitmen dan motivasi.

Pengetahuan dan Keahlian Profesional

Penguasaan Materi Pelajara.
 Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta, istilah dan konsep umum tetepi meliputi pengetahuan dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berfikir dan berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran, dan kemampuan untuk mengaitkan satu gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.

Strategi Pengajaran
Konstruktivisme adalah startegi pengajaran yang menekankan agar individu secara aktif menyusun membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan Konstruktivis , guru bukan sekedar memberi informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara kritis.

Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
Guru yang efektif tidak sekedar mengajar di kelas.Mereka harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk menyusun rencana instruksional, mengorganisasikan pelajaran agar murid meraih hasil maksimal dari kegiatan belajarnya.

Keahlian Manajemen Kelas
Guru yang efektif mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru efektif membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.

Keahlian Motivasional.
Guru yang efektif mempunyai stategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Motivasi ini paling baik didorong dengan memberi kesempatan murin untuk belajar di dunia nyata, agar setiap murid berkesempatan menemui sesuatu yang baru dan sulit. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.

Keahlian Komunikasi
Keahlian komunikasi bukan hanya penting untuk mengajar, tetapi juga untuk berinteraksi dengan orang tua murid. Guru yang efektif menggunakan keahlian komunikasi yang baik saat mereka berbicara "dengan" murid, orang tua, administrator, dan lainnya. Guru yang efektif juga bekerja untuk meningkatkan keahlian komunikasi para murid.

Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berlainan
Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka. Guru yang efektif mendorong murid untuk menjalin hubungan positif dengan murid yang berbeda.

Keahlian Teknologi
Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan komputer ke dalam proses belajar di kelas. Integrasi ini disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid, termasuk kebutuhan mempersiapkan murid untuk mencari pekerjaan di masa depan, yang akan sangat membutuhkan keahlian teknologi dan keahlian berbasis komputer.

Komitmen dan Motivasi
 Komitmen dan motivasi dapat membantu guru yang efektif untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar. Guru yang efektif juga mempunyai kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan  membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.
Semakin baik anda menjadi guru, semakin berharga pekerjaan anda. Dan jika anda semakin dihormati dan sukses di mata murid, maka anda akan merasa semakin bertambah komitmen anda.