PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
A. Perkembangan Psikologi Pada Masa Pra Sekolah
- Perkembangan
Perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat
kualitatif,
baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil
keterkaitannya dengan pengaruh lingkungan. Perkembangan ditunjukkan
dengan perubahan yang bersifat :
- Perubahan Bersifat Sistematis
Perubahan
dalam perkembangan yang ditunjukkan dengan adanya saling kebergantungan
atau saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan
merupakan satu kesatuan yang harmonis. Misalnya anak diperkenalkan
bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan diberi latihan
oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat
dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada saat ototototnya
telah
tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah
diperoleh. Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca
bentuk huruf.
- Perubahan Bersifat Progresif
Perkembangan
yang ditunjukkan dengan adanya perubahan yang terjadi bersifat maju,
meningkat dan mendalam baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Misalnya, perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang bersifat
sederhana berkembang ke arah yang lebih kompleks.
- Perubahan Bersifat Berkesinambungan
Berkesinambungan
ditunjukkan dengan adanya perubahan yang berlangsung secara beraturan
atau berurutan, tidak bersifat meloncat-loncat atau karena unsur
kebetulan. Misalnya, agar anak mampu berlari maka sebelumnya anak harus
mampu berdiri dan merangkak terlebih dahulu. Melalui belajar anak akan
berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang baru. Perkembangan
akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak memperoleh
pengalaman baru dan menimbulkan perilaku
baru.
- Prinsip Perkembangan Anak
Dalam perkembangan anak dikenal prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut:
a. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek.
Perkembangan
bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut
semua aspek. Perkembangan aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan
jelas, sedangkan aspek yang lainnya lebih tersembunyi. Perkembangan
tersebut juga berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada saat
tertentu perkembangannya lambat bahkan sangat lambat, sedangkan pada
saat lain sangat cepat. Jalannya perkembangan individu itu berirama dan
irama perkembangan setiap anak tidak selalu sama.
b. Setiap anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan yang berbeda. Seorang
anak mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial
yang sangat tinggi dan tempo perkembangannya dalam segi itu sangat
cepat, sedang dalam aspek lainnya seperti keterampilan atau estetika
kemampuannya kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada anak
yang keterampilan dan estetikanya berkembang pesat sedangkan kemampuan
berpikir dan hubungan sosialnya agak lambat.
c. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu.
Perkembangan
sesuatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa
merangkak sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraban sebelum anak
bisa berbicara, dan sebagainya.
d. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit.
Secara normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi
dalam situasi-situasi tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan.
Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu.
e. Perkembangan
berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke yang lebih
khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi.
Perkembangan dimulai dengan dikuasainya kemampuan-kemampuan yang
bersifat umum, seperti kemampuan memegang dimulai dengan memegang benda
besar dengan kedua tangannya, baru kemudian memegang dengan satu tangan
tetapi dengan kelima jarinya. Perkembangan berikutnya ditunjukkan dengan
anak dapat memegang dengan beberapa jari, dan akhirnya menggunakan
ujung-ujung jarinya.
f. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase,
tetapi karena faktor-faktor khusus, fase tertentu dilewati secara
cepat, sehingga nampak ke luar seperti tidak melewati fase tersebut,
sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat, sehingga nampak
seperti tidak berkembang.
g. Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat.
Perkembangan dipengaruhi oleh factor pembawaan dan juga faktor
lingkungan. Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat
menyebabkan laju perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang
berlebih atau berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat
menyebabkan laju perkembangan yang lebih cepat atau lebih lambat.
h. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya.
Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan kemampuan
berbahasa, kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan dan
lain sebagainya.
i. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan wanita.
Pada usia 12-13 tahun, anak wanita lebih cepat matang secara sosial
dibandingkan dengan laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih
tinggi dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih kuat dalam kemampuan
inteleknya sedangkan wanita lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan
estetikanya.
- Tugas Perkembangan Masa Anak-Anak
Pada
beberapa bulan pertama dari kelahirannya, aspek yang memegang peranan
penting dari bayi adalah sekitar mulutnya. Mulut bukan hanya alat untuk
makan dan minum, tetapi juga alat komunikasi dengan dunia luar. Bayi
mendapatkan beberapa pengalaman dan rasa senang melalui sentuhansentuhan
dengan mulutnya. Baru selanjutnya dengan mata, telinga dan tangan yang
berperan sebagai alat penghubung dengan dunia luar. Dengan berpusat pada
mulut, dibantu dan dilengkapi dengan alat-alat indera dan anggota
badan, bayi mengadakan hubungan dan belajar tentang dunia sekitar.
Melalui interaksi dengan menggunakan alat tersebut dengan lingkungannya,
bayi memperoleh kesan dan memahami lingkungannya.
Pada
tahun kedua, seorang bayi telah mulai belajar berdiri sendiri, di
samping ketergantungannya yang masih sangat besar terhadap orang tuanya.
Bayi berusaha memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapinya. Hal
ini sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan kepribadiannya. Pada
tahun berikutnya anak mulai dapat mengontrol cara-cara buang air, dan ia
juga mulai mengadakan eksplorasi terhadap lingkungannya. Pada tahun
keempat dan kelima, anak sudah mencapai kesempurnaan dalam melakukan
gerakan seperti berjalan, berlari, meloncat dan sebagainya.
Gerakan-gerakan ini sangat berperan sekali dalam perkembangan selanjutnya.
Pada
akhir masa kanak-kanak, anak bukan saja mencapai kesempurnaan dalam
gerakan-gerak fisik, tetapi juga telah menguasai sejumlah kemampuan
kognitif, sosial bahkan moral.
Beberapa tugas perkembangan yang muncul dan harus dikuasai oleh anak pada masa ini adalah:
a. Belajar berjalan.
Pada usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup
kuat untuk melakukan gerakan berjalan. Berjalan merupakan puncak dari
perkembangan gerak pada masa bayi.
b. Belajar mengambil makanan.
Makanan merupakan kebutuhan biologis utama pada manusia. Dengan diawali
oleh kemampuan mengambil dan memakan sendiri makanan yang
dibutuhkannya, bayi telah memulai usaha memenuhi sendiri kebutuhan
hidupnya.
c. Belajar berbicara.
Bicara merupakan alat berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain.
Melalui tugas ini anak mempelajari bunyi-bunyi yang mengandung arti dan
berusaha mengkomunikasikannya dengan orangorang di sekitarnya. Melalui
penguasaan akan tugas ini anak akan berkembang pula kecakapan sosial dan
kognitifnya.
d. Belajar mengontrol cara-cara buang air.
Pengontrolan cara buang air bukan hanya berfungsi menjaga kebersihan,
tetapi juga menjadi indicator utama kemampuan berdiri sendiri,
pengendalian diri dan sopan santun. Anak yang sudah menguasai cara-cara
buang air dengan baik, termasuk tempat dan pemeliharaan kebersihannya,
pada tahap selanjutnya akan mampu mengendalikan diri dan bersopan
santun.
e. Belajar mengetahui jenis kelamin.
Dalam masyarakat akan selalu ditemui individu dengan jenis kelamin pria
atau wanita, walaupun ada juga yang berkelainan. Anak harus mengenal
jenis-jenis kelamin ini baik ciri-ciri biologisnya maupun sosial
kulturalnya serta peranan-peranannya. Pengenalan tentang jenis kelamin
sangat penting bagi pembentukan peranan dirinya serta penentuan bentuk
perlakuan dan interaksi baik dengan jenis kelamin yang sama maupun
berbeda dengan dirinya.
f. Menguasai stabilitas jasmaniah.
Pada masa bayi, kondisi fisiknya sangat labil dan peka, mudah sekali
berubah dan kena pengaruh dari luar. Pada akhir masa kanak-kanak, ia
harus memiliki jasmani yang stabil, kuat, sehat, seimbang agar mampu
melakukan tuntutan-tuntutan perkembangan selanjutnya.
g. Memiliki konsep sosial dan fisik walaupun masih sederhana.
Anak hidup dalam lingungan fisik dan sosial tertentu. Agar dapat hidup
secara wajar dan menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya, anak dituntut memiliki konsep-konsep sosial dan fisik
yang sesuai dengan kemampuannya. Anak harus sudah mengetahui apa itu
binatang, manusia, rumah, baik, jahat dan lain-lain.
h. Belajar hubungan sosial yang
baik dengan orang tua, serta orang-orang dekat lainnya, karena akan
selalu berhubungan dengan orang lain, baik dalam keluarganya maupun di
lingkungannya, maka ia dituntut untuk dapat membina hubungan baik dengan
orang-orang tersebut. Anak dituntut dapat menggunakan bahasa yang tepat
dan baik, bersopan santun.
i. Belajar membedakan mana yang baik dan tidak baik serta pengembangan
hati nurani. Pergaulan hidup selalu berisi dan berlandaskan moral.
Sesuai dengan kemampuannya anak dituntut telah mengetahui mana perbuatan
yang baik dan mana yang tidak baik. Lebih jauh ia dituntut untuk
melakukan perbuatan yang baik dan menghindarkan perbuatan yang tidak
baik.Diharapkan kebaikan-kebaikan ini menjadi bagian dari hati
nuraninya.Aktivitas yang sedang ditunjukkan anak dalam gambar di samping
ini menunjukkan anak sedang berupaya mengembangkam seluruh aspek
perkembangannya.
B. Perkembangan Psikologi Pada Masa Sekolah
Masa
usia sekolah dasar berkisar pada 6–12 tahun yaitu masa kematangan
bersekolah , masa keserasian berekolah yang pada akhirnya mulai mudah
dididik.
a. Masa kelas rendah sekolah dasar , ciri-ciri :
§ Adanya korelasi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
§ Ada kecenderungan memuji diri sendiri
§ Suka membandingkan dengan anak lain
§ -Pada umur 6-8 th biasanya menginginkan nilai raport yang baik tanpa melihat kemampuannyan.
b. Masa kelas tinggi sekolah dasar , ciri-ciri :
§ adanya minat thd kehidupan praktis sehari-hari yang konkret;cenderung membandingkan pekerjaan yang praktis
§ realistis, ingin tahu, inin belajar
§ minat pada mata pelajaran khusus
§ sampai kira-kira umur 11 th membutuhkan orang yang bisa membantu menyelesaikan tugasnya
§ -memandang nilai raport sebaai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah
§ gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama
c. Masa usia sekolah menengah (12-18 tahun )
1. Masa remaja awal
ciri-ciri :
§ tidak tenang
§ kurang suka bekerja
§ kurang suka bergerak
§ lekas lemah
§ senang tidur
2. Masa Remaja
ciri-ciri
§ Proses terbentuknya pandangan hidup atau cita-cita.
§ Remaja merindukan sesuatu yang bisa dianggap bernilai dan pantas
dipuja,yang kadang-kadang belum jelas.
§ Obyek pemujaan lebih jelas.
§ Mulai dapat menemukan nilai-nilai atau pendirian hidupnya.
3. Masa Remaja Akhir
Cirinya :
§ Dapat menentukan pendirian hidupnya
C. Perkembangan Psikologi Pada Masa Pubertas
Masa
Perkembanganremaja dimulai dengan masa puber, yaitu umur kurang lebih
antara 12-14 thn. masa puber atau masa permulaan remaja adalah suatu
masa saat perkembangan fisik dan intelektual berkembang sangat cepat.
pertengahan masa remaja adalah masa yang lebih stabil untuk menyusuaikan
diri dan berintraksi dengan perubahan permulaan remaja, kira-kira umur
14-16 thn. remaja akhir yang kira-kira berumur 18 thn -20 thn ditandai
dengan transisi untuk mulai bertanggung jawab,membuat pilihan dan
berkesempatan untuk mulai menjadi dewasa.
Pada
masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua
jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang
berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu: 1) Follicle-Stimulating Hormone
(FSH); dan 2). Luteinizing Hormone (LH). Pada anak perempuan, kedua
hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone: dua
jenis hormon kewanitaan. Pada anak lelaki, Luteinizing Hormone yang juga
dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone (ICSH) merangsang
pertumbuhan testosterone. Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon
tersebut di atas merubah sistem biologis seorang anak. Anak perempuan
akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya
sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara
mulai berkembang, dll. Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam
suara, otot, dan fisik lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya hormon
testosterone. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal
pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja.
Remaja adalah mereka yang berusia antara 12 - 21 tahun, yang akan mengalami periode perkembangan fisik dan psikis sebagai berikut :
· Masa Pra-pubertas (12 - 13 tahun)
· Masa pubertas (14 - 16 tahun)
· Masa akhir pubertas (17 - 18 tahun)
· Dan periode remaja Adolesen (19 - 21 tahun)
Pada
umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak
dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21
tahun.Setiap tahap perkembangan manusia biasanya dibarengi dengan
berbagai tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, demikian pula pada
masa remaja. Sebagian besar pakar psikologi setuju, bahwa jika berbagai
tuntutan psikologis yang muncul pada tahap perkembangan manusia tidak
berhasil dipenuhi, maka akan muncul dampak yang secara signifikan dapat
menghambat kematangan psikologisnya di tahap-tahap yang lebih lanjut.
Berikut
ini merupakan berbagai tuntutan psikologis yang muncul di tahap remaja,
berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi pendidik.
· Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif
· Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua
· Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
· Remaja mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
· Remaja memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
Selain berbagai tuntutan psikologis perkembangan diri, kita juga harus mengenal ciri-ciri khusus pada remaja, antara lain:
· Pertumbuhan Fisik yang sangat Cepat
· Emosinya tidak stabil
· Perkembangan Seksual sangat menonjol
· Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat)
· Terikat erat dengan kelompoknya
Secara
teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas-batas umur
remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat
menjelaskan secara pasti tentang batasan usia remaja karena masa remaja
ini adalah masa peralihan.
Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:
· Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
· Anak mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:
· Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
· Memperhatikan penampilan
· Sikapnya tidak menentu/plin-plan
· Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:
· Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan
psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
· Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari
remaja pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
· Perhatiannya Tertutup Pada Hal-Hal Realistis
· Mulai menyadari akan realitas
· Sikapnya mulai jelas tentang hidup
· Mulai nampak bakat dan minatnya
Dengan mengetahui berbagai tuntutan psikologis perkembangan remaja dan
ciri-ciri usia remaja, diharapkan para orangtua, pendidik dan remaja itu
sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini
sehingga bila remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan
baik maka pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan
jiwanya.
Permasalahan yang sering muncul sering kali disebabkan ketidaktahuan
para orang tua dan pendidik tentang baerbagai tuntutan psikologis ini,
sehingga perilaku mereka seringkali tidak mampu mengarahkan remaja
menuju kepenuhan perkembangan mereka. Bahkan tidak jarang orang tua dan
pendidik mengambil sikap yang kontra produktif dari yang seharusnya
diharapkan, sehingga semakin mengacaukan perkembangan diri para remaja
tersebut. Sebuah PR yang panjang bagi orang tua dan pendidik, yang
menuntut mereka untuk selalu mengevaluasi sikap yang diambil dalam
pendidikan remaja yang dipercayakan kepada mereka. Dengan demikian,
diharapkan para orang tua dan pendidik dapat memberikan rangsangan dan
motivasi yang tepat untuk mendorong remaja menuju pada kepenuhan
dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Daeng, S, Dini P. (1996). Metode Mengajar di Taman Kanak-kanak, Bagian 2.
Jakarta : Depdikbud.
Havighurst, Robert J. (1978). Human Development and Education. New York
Longmans Green and Co.
Helms, D. B & Turner, J.S. (1983) Exploring Child Behavior. New York :
Holt Rinehartand Winston.
Hurlock, Elizabeth, B. (1978). Child Development, Sixth Edition. New York :
Mc. Graw Hill, Inc.
Kartono, Kartini. (1986). Psikologi Anak. Bandung : Alumni.
Santrock, J.W, & Yussen, S.R. (1992). Child Development, 5 th Ed.
Dubuque, IA, Wm, C.Brown.
Solehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : FIP UPI
Syaodih, Ernawulan. (2004). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Dikti Depdiknas
Yusuf, L N, Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
http://kristiono.wordpress.com/2008/04/23/perkembangan-psikologi-remaja/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar