Rabu, 08 Oktober 2014

Aplikasi Classical Conditioning Secara Real

Nah,, ini aplikasi dari teori psikologi yang dipakai untuk membentuk prilaku yang di inginkan.
semoga bermanfaat. ^_^




Aplikasi Classical Conditioning  Secara Real


            Contoh Classical Conditioning ini terjadi kepada keponakan saya, namanya Nurul syifa dan umurnya sekarang 3 tahun. Ponakan saya ini sangat  takut sama hewan yang namanya kucing. Kenapa dia bisa takut?Ketika dia berumur kira-kira 1 tahun, pernah sekali ada 2 ekor kucing yang lagi berkelahi dan saling menyerang satu sama lain. Seperti yang kita ketahui ketika kucing marah, kucing akan mengeluarakan suara  - suara yang menakutkan dan bulu – bulu tubuhnya akan mengembang dan akan terlihat sangat sangar. Nah inilah yang menyebabkan dia takut sama kucing. Jadi setiap dia melihat kucing dia akan takut.
            Nurul syifa sangat suka main boneka, masak-masakaan, dokter – dokteran, sekolah- sekolahan sama seperti anak – anak pada umumnya. Dia sangat aktif dan sangat senang bermain, saat bermain, semua maiannya akan berantakan dan berserakan kemana – mana. Mulai dari kamar, ruang santai, ruang tamu sampai ke teras rumah. Ini membuat orang tuannya kelelahan setiap kali ini selesai bermain karena dia selalu membiarkan maianannya berserakan dan meninggalkannya begitu saja. Nah untuk mengubah perilakunya agar mau membereskan mainan ibunya atau kakak saya  menakut – nakuti dia dengan menirukan suara kucing (mengeong)  sambil mengatakan bahwa si kucing mau mengambil mainannya dan  di ikuti dengan menghadirkan  seekor kucing setelah kakak saya mengeong. Nah saat kakak saya menirukan suara kucing dan beberapa saat kemudian kucing lewat,  ponakan saya akan takut dia mengira kucing tersebut akan mengambil mainannya dan dia segera membereskan maiannya. Hal ini terus – menerus dilakukan ibunya hingga beberapa kali. 
            Hingga pada suatu hari, ketika dia membiarkan maiannya berantakan, ibunya menirukan suara kucing dan dia langsung takut dan segera membereskan maiannya. Padahal saat itu kucing tidak ada. Saya juga pernah mencobanya, saat dia tidak mau membereskan maiananya, saya menirukan suara kucing dan dia langsung takut dan bergegas sambil menarik tangan saya untuk membantu membereskan maiananya.
Tapi lama – kelamaan menyadari bahwa itu hanya suara ibunya, dan sadar bahwa kucing tidak ada di sekitarnya dia tetap membiarkan maiananya berantakan dan sibuk dengan hal yang lebih menarik perhatiannya. Sama seperti saya menirukan suara kucing dan dia tahu itu suara saya dia malah tertawa melihat saya, sambil berkata “ ngak adanya kucingnya disini, suara eteknya itu”, sambil membiarkan mainannya dan kembali menonton TV.

Siklus Classical Conditioning
- Unconditioned Stimulus (UCS).
rangsangan / stimulus alami.

- Unconditioned Response (UCR).
respon alami dari stimulus alami.

- Conditioned Stimulus (CS).
 stimulus yang di kondisikan

- Conditioned Response (CR).
respon yang di kondisikan

Berikut adalah proses hingga dihasilkannya CR :

1. UCS menghasilkan UCR.

2. CS dipasangkan dengan UCS lalu menghasilkan CR dimana biasanya CS yang duluan hadir baru kemudian hadir pula CS.

3. Setelah dikondisikan, akhirnya tanpa adnya  UCS, CS dapat menghasilkan CR.

Sekarang kita masuk ke dalam pembahasan masalah saya tadi.
Berdasarkan masalah keponakan saya :

- Yang menjadi UCS kucing.
- UCR adalah rasa takut yang dialami keponakan saya.
- CS adalah suara kucing yang ditirukan oleh ibu keponakan saya
- CR adalah kondisi dimana pada akhirnya hanya dengan  menirukan suara kucing saja ponakan saya langsung takut dan mau membereskan maiannya.

Jadi, begini proses terbentuknya CR :

1. Pada awalnya seekor kucing (UCS) menghasilkan respon pada keponakan saya  berupa rasa takut (UCR).

2. Ibunya menirukan suara kucing (CS) dimana tak lama dari munculnya suara itu biasanya kucing  juga muncul (UCS) dan keponakan saya takut dan  mau membereskan mainannya (CR).

3. Setelah beberapa dilakukan,  akhirnya keponakan  saya benar-benar terbiasa dengan suara kucing yang ditirukan kakak saya(CS), sehingga hanya dengan mendengar suaranya saja (CS) keponakan saya sudah langsung takut dan mau membereskan mainannya (CR).

Begitulah proses terbentuknya CR. Dan kondisi akhir itulah yang disebut dengan Conditioned Response (CR).
Generalisasi: Saat saya menirukan suara kucing dan keponakan saya mengangap suara yang dia dengar sama dengan suara yang kakak saya tirukan.
Diskriminasi: Saat keponakan saya dapat membedakan perbedaan suara kucing yang saya tirukan dengan suara yang ditirukan kakak saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar