Apa Itu Motivasi?
“Motivasi
adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya
perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan
bertahan lama.” Santrock hal 510
"Motivasi adalah seni membuat orang
melakukan apa yang Anda inginkan untuk mereka lakukan, karena mereka ingin
melakukannya." Dwight D Eisenhower
Motivasi berasal dari bahasa Latin
“movere” yang artinya to move. Jadi motivasi dapat diartikan proses yang
membangkitkan, mengarahkan, mempertahankan perilaku manusia untuk mencapai
beberapa tujuan. Motivasi adalah keadaan dalam diri individu yang memunculkan,
mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan kata lain Motivasi menurut
Kartini Kartono adalah dorongan terhadap seseorang agar mau melaksanakan
sesuatu.
Perspektif Tentang Motivasi
Perspektif psikologis
menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan yang berbeda pula.
Berikut empat perspektif yaitu : behavioral, humanistis, kognotif, sosial.
Perspektif Behavioral
Menekankan imbalan dan
hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif
adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi
perilaku murid. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat
menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada
perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat
(Emmer, dkk, 2000).
Perspektif Humanistis
Perspektif Humanistis
Menekankan pada
kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib
mereka (seperti
peka terhadap orang lain).
Berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu
harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan
tertinggi dan sulit dalam hierarki Maslow diberi perhatian khusus yaitu
aktualisasi diri.
Perspektif Kognitif
Pemikiran murid akan
memandu motivasi mereka, juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan,
perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan (Schunk & Ertmer,
2000; Zimmerman & Schunk, 2001). Jadi perspektif behavioris memandang
motivasi murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal, sedangkan
perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak
dilebih-lebihkan. Perspektif kognitif mengusulkan konsep menurut White (1959)
tentang motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi
lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses
informasi secara efisien.
Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi
adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan,
pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan
afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama
teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk
menjalin hubungan positif dengan guru. Murid sekolah yang punya hubungan penuh
perhatian dan suportif biasanya memiliki sifat akademik yang positif dan
lebih senang bersekolah (Baker, 1999; Stipek, 2002).
Jenis-jenis
Motivasi
1.
Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik
adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri
(tujuan itu sendiri), motivasi yang didasarkan pada sebuah ‘nilai’ dari
kegiatan yang dilakukan tanpa melihat penghargaan dari luar. Misalnya: Murid
mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang
diujikan itu sendiri. Ada 2 jenis motivasi intrinsik:
Determinasi
diri
Dalam pandangan ini,
murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri,
bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Disini, motivasi internal dan
minat intrinsik dalam tugas sekolah naik apabila murid punya pilihan dan
peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran mereka.
Pilihan
personal
Pengalaman optimal ini
berupa perasaan senang dan bahagia yang besar. Pengalaman optimal ini
kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh
saat melakukan suatu aktivitas. Pengalaman optimal ini terjadi ketika individu
terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga
tidak terlalu mudah.
2.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik
adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk
mencapai tujuan). Motivasi entrinsik ini sering dipengaruhi oleh insentif
eksternal seperti imbalan (reward) dan hukuman. Imbalan eksternal dapat berguna
untuk mengubah perilaku. Fungsi imbalan adalah sebagai insentif agar mau
mengerjakan tugas, di mana tujuannya adalah mengontrol perilaku murid.
Pentingkah Motivasi Dalam Belajar??
Menurut saya motivasi itu penting sekali dan harus dimiliki oleh setiap
murid. Motivasi
merupakan salah satu dari unsur terpenting bagi seseorang dimana motivasi itulah yang akan menjadikan
seseorang lebih kuat keinginan untuk mencapai sesuatu atau tidak. Orang
belajar, sebagai contoh, yang memiliki motivasi kuat untuk lulus, akan lebih
kuat belajarnya daripada orang yang memiliki motivasi biasa-biasa saja, apalagi
tidak memiliki motivasi sama sekali.
Motivasi menjadi minat
khusus untuk Pendidikan psikolog karena peranan penting dalam belajar siswa.
Motivasi dalam pendidikan dapat memiliki beberapa efek pada bagaimana siswa
belajar dan perilaku mereka terhadap materi subjek (Ormrod, 2003).
Jadi motivasi adalah aspek penting dari pengajaran dan pembelajaran. Murid
yang tidak punya motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar. Murid yang
bermotivasi tinggi senang ke sekolah dan menyerap proses belajar. Dia akan
bersemangat ketika belajar dan menuai prestasi-prestasi lainnya yang bisa ia
dicapai.
Alangkah sayangnya bila seorang murid tidak memiliki motivasi, ia akan akan
merasa hampa dan tentu proses belajarnya tidak berjalan dengan baik sehingga
menyebabkan prestasinya menjadi buruk. Orang tua, keluarga, teman-teman dan
lingkungan juga merupakan sebuah motivasi dan mendorong mereka untuk terus
belajar. Jadi sudah seharusnya antara guru dan para orangtua bekerja sama dalam
memotivasi, mendukung dan mengarahkan anak-anak mereka serta mendorong mereka
sehingga mereka akan terus belajar dengan senang dan ikhlas.
Referensi :
Santrock.J.W. (2008). Psikologi
Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
http://stop-dreamingstartaction.blogspot.com/2009/11/sekilas-tentang-apa-itu-motivasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar