Jumat, 27 Juni 2014

Apa itu Motivasi? Pentingkah???



Apa Itu Motivasi?
“Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.” Santrock hal 510

"Motivasi adalah seni membuat orang melakukan apa yang Anda inginkan untuk mereka lakukan, karena mereka ingin melakukannya." Dwight D Eisenhower

Motivasi berasal dari bahasa Latin “movere” yang artinya to move. Jadi motivasi dapat diartikan proses yang membangkitkan, mengarahkan, mempertahankan perilaku manusia untuk mencapai beberapa tujuan. Motivasi adalah keadaan dalam diri individu yang memunculkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan kata lain Motivasi menurut Kartini Kartono adalah dorongan terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.

Perspektif Tentang Motivasi
Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan yang berbeda pula. Berikut empat perspektif yaitu : behavioral, humanistis, kognotif, sosial.
Perspektif Behavioral
Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat (Emmer, dkk, 2000).
Perspektif Humanistis
Menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka (seperti peka terhadap orang lain). Berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hierarki Maslow diberi perhatian khusus yaitu aktualisasi diri.

Perspektif Kognitif
Pemikiran murid akan memandu motivasi mereka, juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan (Schunk & Ertmer, 2000; Zimmerman & Schunk, 2001). Jadi perspektif behavioris memandang motivasi murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal, sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak dilebih-lebihkan. Perspektif kognitif mengusulkan konsep menurut White (1959) tentang motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.
Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Murid sekolah yang punya hubungan penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sifat akademik yang positif dan lebih  senang bersekolah (Baker, 1999; Stipek, 2002).

Jenis-jenis Motivasi
1.      Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri), motivasi yang didasarkan pada sebuah ‘nilai’ dari kegiatan yang dilakukan tanpa melihat penghargaan dari luar. Misalnya: Murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu sendiri. Ada 2 jenis motivasi intrinsik:
Determinasi diri
Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Disini, motivasi internal dan minat intrinsik dalam tugas sekolah naik apabila murid punya pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran mereka.
Pilihan personal
Pengalaman optimal ini berupa perasaan senang dan bahagia yang besar. Pengalaman optimal ini kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.
2.      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi entrinsik ini sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan (reward) dan hukuman. Imbalan eksternal dapat berguna untuk mengubah perilaku. Fungsi imbalan adalah sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, di mana tujuannya adalah mengontrol perilaku murid.
                                          
Pentingkah Motivasi Dalam Belajar??
Menurut saya motivasi itu penting sekali dan harus dimiliki oleh setiap murid. Motivasi merupakan salah satu dari unsur terpenting bagi seseorang dimana motivasi itulah yang akan menjadikan seseorang lebih kuat keinginan untuk mencapai sesuatu atau tidak. Orang belajar, sebagai contoh, yang memiliki motivasi kuat untuk lulus, akan lebih kuat belajarnya daripada orang yang memiliki motivasi biasa-biasa saja, apalagi tidak memiliki motivasi sama sekali.
Motivasi menjadi minat khusus untuk Pendidikan psikolog karena peranan penting dalam belajar siswa. Motivasi dalam pendidikan dapat memiliki beberapa efek pada bagaimana siswa belajar dan perilaku mereka terhadap materi subjek (Ormrod, 2003).
Jadi motivasi adalah aspek penting dari pengajaran dan pembelajaran. Murid yang tidak punya motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar. Murid yang bermotivasi tinggi senang ke sekolah dan menyerap proses belajar. Dia akan bersemangat ketika belajar dan menuai prestasi-prestasi lainnya yang bisa ia dicapai.
Alangkah sayangnya bila seorang murid tidak memiliki motivasi, ia akan akan merasa hampa dan tentu proses belajarnya tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan prestasinya menjadi buruk. Orang tua, keluarga, teman-teman dan lingkungan juga merupakan sebuah motivasi dan mendorong mereka untuk terus belajar. Jadi sudah seharusnya antara guru dan para orangtua bekerja sama dalam memotivasi, mendukung dan mengarahkan anak-anak mereka serta mendorong mereka sehingga mereka akan terus belajar dengan senang dan ikhlas.

Referensi :
Santrock.J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
http://stop-dreamingstartaction.blogspot.com/2009/11/sekilas-tentang-apa-itu-motivasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar