Jumat, 27 Juni 2014

Tes Standar dan Pengajaran

Tes Standar
Tes standar ialah tes yang mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes standar bisa membandingkan kemampuan murid dengan murid lain pada usia atau level yang sama dan dalam banyak kasus perbandingan ini dilakukan di tingkat nasional.
Tes standar biasanya bertujuan untuk:
·         Memberikan informasi tentang kemajuan murid.
·         Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid.
·         Memberikan bukti untuk penempatan murid dalam program khusus.
·         Memberi informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pengajaran atau instruksi.
·         Membantu administrator mengevaluasi program.
·         Memberikan akuntabilitas.
Perhatian terhadap akuntabilitas telah memunculkan tes berbasis standar (standard_best test),adalah tes yang menilai kemampuan/keahlian yang diharuskan dipunyai murid sebelum mereka naik ke kelas berikutnya atau kelulusannya. Tes berisiko tinggi (high-stakes testing) adalah menggunakan tes dengan cara sedemikian rupa yang mengandung konsekuensi penting bagi murid, memengaruhi keputusan apakah nurid itu naik kelas atau lulus.
Kriteriaa untuk Mengevaluasi Tes Standar
Norma. Untuk memahami kinerja murid individual dalam suatu tes, kinerjanya itu perlu dibandingakan dengan kinerja dari kelompok norma (norm group) yakni kelompok dari individu yang sama yang sebelumnya telah diberi ujian oleh punguji.
Validitas. Validitas adalah sejauh mana sebuah tes mengukur apa yang hendak diukur dan apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak. Tes standar yang valid harus mengandung yang pertama validitas isi yang baik, yakni kemampuan tes untuk mencakup sampel (to sampel) isi yang hendak diukur.
Yang kedua Validitas kriteria, yakni kemampuan tes untuk memprediksi kinerja murid saat diukur dengan penilaian atau kriteria lain. Validitas kriteria bersifat:
·         Concurrent validity, yakni relasi antara nilai tes dengan kriteria lain yang ada saat ini.
·         Predivtive validity, yakni relasi antara nilai tes dengan kinerja masa depan murid.
Dan tipe yang ketiga adalah construct validity, yakni sejauh mana ada bukti bahwa sebuah tes mengukur konstruk tertentu. Sebuah konstruk adalah ciri atau karakteristik yang tidak bisa dilihat dari seseorang, seperti inteligensi (kecerdasan), gaya belajar, personalitas, atau kecemasan.
Reliabilitas. Reliabilitas adalah sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat diproduksi. Reabilitas dapat diukur dalam beberapa cara yaitu:
·         Test-retest reliability adalah sejauh mana sebuah tes bisa menghasilkan kinerja yang sama ketika seorang siswa diberi tes yang sama dalam dua kesempatan yang berbeda.
·         Alternate-forms relialibility ditentukan dengan memberikan bentuk yang berbeda dari tes yang sama pada dua kesempatan yang berbeda untuk kelompok murid yang sama dan mengamati seberapa konsistenkah skornya.
·         Spilt-half reliability adalah reliabilitas yang dinilai dengan membagi item tes menjadi dua bagian, seperti item bernomor genap dan ganjil. Nilai pada dua st item itu dibadingkan guna menentukan seberapa konsistenkah kinerja murid di kedua set itu.
Keadilan. Tes yang adil ialah tes yang tidak bias (unbiased) dan tidak diskriminatif.
Tes Kecakapan dan Prestasi
Membandingkan Tes Kecakapan dan Prestasi
Tes kecakapan (aptitude test) adalah tes yang didesain guna memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu keahlian atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan training tingkat lanjut.
Tes prestasi adalah tes yang dimaksudkan untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah dikuasai murid.
Jenis-jenis Tes Prestasi Standar
ü  Survey batteris adalah sekelompok tes pokok persoalan individual yang didesain untuk murid level tertentu.
ü  Tes untuk subjek spesifik
ü  Tes diagnostik terdiri dari evaluasi area pembelajaran spesifik secar relatif mendalam. Tujuannya adalah menentukan kebutuhan pembelajaran spesifik dari murid sehingga kebutuhan itu dapat dipenuhi melalui instruksi reguler atau remedial.
Ujian Negara Berisiko Tinggi (High-Stakes)
Negar telah lama mewajibkan ujian atau tes tetapi penekannya berubah belakangan ini. Sebelum 1990-an, isinya tidak berhubungan erat dengan apa yang diajarkan dan dipelajari di kelas.  Ujian negara hanya memberikan tujuan umum atas sebarapa baik murid di suatu negara bagian dalam mata pelajaran tertentu, terutama membaca dan metematika.
Format Ujain Negara
Ujian yang diwajibkan negara ini menggunakan format yang salah, terdiri dari soal atau kinerja (Quality Counts, 2001). Ketika penilain berbasis kontruksi dipakai, penilaian itu biasanya menggunakan soal jawaban pendek atau soal menulis. Hanya sedikit negara bagian yang memasukkan portofolio sebagai bagian dari penilaiannya.
Keuntungan dan Penggunaan Tes Berisiko Tinggi
Ada bberapa efek positif dari ujian negara yang berisiko tinggi, yaitu:
ü  Lebih meningkat kinerja murid.
ü  Lebih banyak waktu untuk mengajarkan pelajaran yang diujikan.
ü  Ekspektasi tinggi untuk semua murid.
ü  Identifikasi sekolah, guru, dan administrator yang berkinerja salah.
ü  Meningkatkan rasa percaya diri di sekolah setelah nilai ujian naik.
Penggunaan paling uas dari tes ini untuk memandu kemajuan murid individual harus berkaitan dengan keputusan dengan keputusan mengenai remediasi, promosi, dan graduasi. Remediasi adalah menempatkan murid yang kurang baik dalam tes ke kelas khusus.
Banyak pendukung ujian negara berpendapat bahwa murid tidak boleh dinaikkan ke kelas selanjutnya apabila tidak  mencapai standar kinerja tertentu. Alam hal ini, tujuannya adalah mengakhiri promosi sosial (promosi berdasarkan ide bahwa murid tidak boleh ditinggalkan teman seusianya).
Kririk terhadap Ujian Negara
Kritik terhadap ujian negara menyatakan bahwa ujian negara akan menimbulkan akibat negatif, yaitu:
ü  Menumpulkan kurikulum dengan penekanan lebih besar pada hafalan ketimbang pada keahlian berpikir dan memecahkan masalah.
ü  Mengajar demi ujian.
ü  Diskriminasi terhadap murid dari status sosioekonomi (SES) rendah dan minoritas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar